Jumat, 05 Desember 2008

Sekolah DJ Noisy Academy di Berlin

Sekolah musik kreatif „Noisy Academy“ yang terletak di kawasan Friedrichshain di Berlin memberi kesempatan siswanya belajar menjadi DJ profesional.

Berlin, ibu kota Jerman adalah kota budaya internasional. Konser-konser musisi kondang dunia, festival film dan pameran berkaliber internasional sering digelar di Berlin. Sehingga tidak hanya turis, tetapi juga selebriti dunia senang berkunjung ke Berlin.

Soal musik, Berlin juga memiliki ciri khas tersendiri, yang menawarkan anak-anak muda dari mana pun kesempatan untuk belajar dan menemukan gaya musiknya masing-masing. Misalnya di sekolah musik „Noisy Academy“. Konsep pendidikan „Noisy Academy“ adalah „learning by doing“, dimana para murid dapat langsung menimba ilmu dan pengalaman praktis dari guru-guru internasional. Selain belajar menyanyi, bermain piano, drum atau gitar, di “Noisy Academy” anak muda juga bisa belajar sebagai DJ profesional.

Di ruang belajar yang dinamakan „Noisy rooms“ di Noisy Academy Berlin jika para siswa Diskjockey yang disingkat DJ, para siswa berlatih dengan gramofon dan peralatan mixing.

Sejak lama banyak anak anak muda bermimpi menjadi DJ profesional. Tetapi selama ini kesempatan tersebut hanya mereka miliki jika bergaul atau termasuk dalam kelompok orang-orang Ghetto. Namun, dengan adanya Noisy Academy mereka bisa belajar menjadi DJ. Salah seorang guru atau pelatihnya adalah sekolah, DJ Funky Flowerz – Mohan Das. DJ terkenal yang dari Malaysia ini mengajarkan siswanya bagaimana cara mengubah volume suara.

„Kalau saya mengurangi pitch atau volume suara ke nol, suara terdengar seperti rekaman asilnya. Dan kalau saya menarik pitch ke atas, suara terdengar menjadi lebih lambat. Kemudian kalau pitch ditarik ke bawah, suara terdengar lebih cepat.“

Di dalam ruangan kedap suara di Friedrichshain Berlin, para siswa bisa belajar bagaimana menyamakan tempo dua lagu, yang masing-masing memiliki kecepatan berbeda. Anak anak muda bisa mendapat jam pelajaran masing- masing, biayanya per jam 85 euro, kira-kira satu juta rupiah. Di sana mereka tentu saja belajar scratching atau menggesek.

Namun scratching tidak boleh dilebih-lebihkan, kata Tarik salah satu siswa `Noisy Academy` yang berumur 14 tahun.

„Di Klub orang-orang ingin berdansa sesuai dengan irama dan karena itu sangat penting dimana seorang DJ harus bermain pada tempo yang benar dan tidak boleh scratching terus-menerus, kalau tidak ia bisa dilempari pengunjung dengan tomat. “

Tarik bercita-cita menjadi DJ profesional. Sebelumnya dia belajar main gitar tetapi semakin lama ia semakin bosan. Karena itu Tarik harus meyakinkan orang tuanya bahwa sekarang ia lebih suka mempelajari musik dan peralatan Diskjockey.

Junge Leute tanzen und feiern am 25.06.2005 bei der Bildunterschrift: Großansicht des Bildes mit der Bildunterschrift: DJ yang menambah marak suasana pesta

Sudah satu bulan Gregor belajar bagaimana memixing lagu-lagu. Selain itu dia juga diajari cara menggunakan peralatan mixing. Ia juga berhati-hati agar jarum pemutar piringan hitamnya tidak sampai rusak. Gregor, yang berumur 29 tahun, juga berada di Noisy Academy untuk belajar dasar-dasar menjadi DJ.

’Saya sudah lama memixing dan sebetulnya saya hanya mau memperbaiki teknik saya: artinya lebih baik dalam memilih susunan lagu agar suasana malam jadi lebih asyik.’

Mempersiapkan lagu-lagu bagi pengunjung pesta untuk menawarkan mereka suasana malam yang menyenangkan. Hal itu cocok bagi Gregor karena ia bekerja sebagai events manager. Di ruang bawah tanah di rumahnya ia juga sudah memasang alat-alat DJ. Tapi Gregor merasa belajar sendiri di rumah tidak cukup. Itulah sebabnya ia mengunjungi Noisy Academy.

Motivasi dan disiplin sangat penting untuk menjadi seorang DJ. Untuk menggabungkan lagu-lagu para DJ harus berkonsentrasi semalam suntuk. Tetapi mengapa orang-orang ingin menjadi DJ?

Gregor: “Bukan karena ingin populer atau karena bisa mengumpulkan nomor telefon para fans perempuan setiap malam. Bukan itu alasan saya menjadi DJ. Tapi sungguh perasaan luar biasa bila 500 sampai 1000 atatu 20 orang turun di lantai dansa.”

Dan suasana luar biasa itu hanya dapat tercipta lewat kerja keras. Oleh sebab itu guru atau coach DJ Funky Flowerz tidak bosan-bosannya mengingatkan untuk terus berlatih.

Memang “Noisy Academy” di Berlin kebanyakan dikunjungi anak-anak muda, tetapi orang dewasa, bahkan yang sudah bekerja seperti Gregor misalnya juga dapat belajar di sekolah musik kreatif ini. Di Noisy Academy semua orang mendapat kesempatan belajar musik dan tanpa batasan umur.

Tidak ada komentar: